Zakat fitrah adalah kewajiban setiap Muslim yang mampu, yang dibayarkan di akhir bulan Ramadhan sebelum hari raya Idul Fitri. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai jenis zakat fitrah yang harus dibayarkan apakah dalam bentuk beras atau uang?
Kedua pilihan ini memiliki dasar dan kelebihan masing-masing, sehingga penting bagi kita untuk memahami keduanya agar bisa menunaikan zakat dengan cara yang benar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Zakat Fitrah dalam Bentuk Beras
Tradisi zakat fitrah dalam bentuk beras sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Pada masa tersebut, zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk bahan pangan pokok, seperti beras, yang merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat saat itu. Dalam hal ini, zakat fitrah bertujuan untuk memastikan setiap Muslim, terutama yang kurang mampu, dapat merayakan Idul Fitri dengan cukup makanan.
Beras yang diberikan sebagai zakat fitrah memiliki ukuran tertentu yang harus dipenuhi. Biasanya, zakat fitrah dihitung berdasarkan berat tertentu, yaitu sekitar 2.5 kg per orang. Ini adalah jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan dasar bagi keluarga penerima zakat. Dengan memberikan beras, kita membantu meringankan beban mereka yang tidak mampu, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan pangan.
Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang
Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, kini zakat fitrah juga bisa dibayarkan dalam bentuk uang. Pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang lebih fleksibel, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan atau yang tidak mudah mendapatkan bahan pangan seperti beras. Dengan membayar zakat fitrah dalam bentuk uang, penerima zakat dapat membeli barang atau makanan yang mereka butuhkan sesuai dengan kondisi dan preferensi mereka.
Selain itu, pembayaran zakat dalam bentuk uang juga memudahkan distribusi zakat, terutama oleh lembaga zakat yang memiliki jangkauan luas dan dapat menyalurkan bantuan dengan lebih cepat. Uang yang terkumpul dari zakat fitrah dapat digunakan untuk membeli beras atau kebutuhan pokok lainnya, bahkan disalurkan untuk keperluan pendidikan dan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan.
Mana yang Lebih Baik, Beras atau Uang?
Keduanya, baik beras maupun uang, memiliki kelebihan masing-masing. Pemilihan antara beras atau uang sebenarnya tergantung pada kondisi penerima zakat dan kemudahan distribusinya. Dalam konteks modern, banyak lembaga zakat yang lebih memilih untuk menerima zakat dalam bentuk uang karena memudahkan mereka untuk menyalurkan bantuan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Namun, jika Anda lebih memilih memberikan langsung dalam bentuk beras kepada mereka yang membutuhkan di sekitar Anda, itu juga merupakan pilihan yang sangat baik dan tetap sah. Intinya, zakat fitrah adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama, dan yang terpenting adalah memastikan zakat tersebut sampai kepada yang berhak menerima.
Tunaikan zakat fitrah Anda melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Panti Yatim Indonesia (Laznas PYI) dan raih keberkahan di bulan suci! Zakat fitrah bukan hanya kewajiban, tetapi juga cara untuk membersihkan jiwa dan membantu mereka yang membutuhkan, terutama di momen penuh kebahagiaan seperti Idul Fitri. Mari berbagi kebahagiaan dengan menunaikan zakat fitrah, karena setiap kebaikan yang kita berikan akan membawa berkah yang berlipat. 🌙✨
Sc: Pantiyatim.or.id